Freya memandangi sebuah kedai dari seberang jalan. Warung Uncle Lim, itu adalah nama yang ia ketahui dari seseorang. Hari ini ia baru sadar kalau nama asli kedai tersebut adalah Kafe Sweet Night. Desain interiornya masih sama, khas kafe tradisional di Korea yang biasa ia lihat di Instagram. Ya, Freya kan belum pernah ke Korea.

Di atas sepatu berhak sedang, Freya menyebrangi jalan menuju kafe tersebut. Ada sesuatu yang menariknya ke sana. Sebuah tempat yang menjadi saksi kencan pertamanya bersama Justin.

Ada sebuah kehangatan yang menyambut Freya saat ia memasuki kafe tersebut. Sesuatu dalam dirinya berdesir, seperti bernostalgia. Semuanya masih sama. Sayangnya, kenangan yang tertinggal di sini yang tak lagi sama.

Ketukan sepatu Freya mengiringi langkahnya memasuki kawasan bebas rokok. Ah sial, dia bahkan masih mengingat di mana ia duduk bersama Justin saat itu. Ada rasa sesak yang membuat intensitas detak jantungnya sedikit meningkat.

Oh, ternyata ada pertunjukkan musik di sini. Tunggu, sepertinya Freya tidak asing dengan suara ini. Bukankah ini suara ...

“Justin?”

Freya terpaku dalam diam. Rongga dadanya menghangat. Ia menatap Justin yang bernyanyi sambil memejamkan mata. Sangat mengkhayati apa yang sedang ia nyanyikan.

And your guitar And you sound so sweet and clear But your not really here It's just the radio Don't you remember you told me you loved me baby? You said you'd be coming back this way again Baby Baby Baby Baby oohh baby.. I love you... I really do